June 4, 2023
Cara Mencangkok Pohon Mangga

Cara Mencangkok Pohon Mangga

Mencangkok adalah salah satu cara untuk memperbanyak tanaman dengan cara menghubungkan bagian tanaman induk dengan tanaman lain yang berfungsi sebagai akar.

Mencangkok pohon mangga dapat dilakukan untuk mendapatkan bibit mangga yang unggul dan sesuai dengan keinginan. Berikut adalah langkah-langkah cara mencangkok pohon mangga:

 

1. Memilih Cabang Induk

Cabang induk adalah bagian pohon mangga yang akan diambil batangnya untuk dicangkok. Cabang induk sebaiknya dipilih yang sehat, subur, dan berbuah lebat. Cabang induk juga harus memiliki diameter sekitar 1-2 cm dan panjang sekitar 20-30 cm. Cabang induk harus dipotong dengan alat yang tajam dan bersih agar tidak terinfeksi penyakit.

2. Menyiapkan Media Tanam

Media tanam adalah bahan yang digunakan untuk menanam batang cabang induk yang sudah dicangkok. Media tanam sebaiknya memiliki sifat yang gembur, subur, dan drainase yang baik. Media tanam dapat dibuat dari campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. Media tanam harus disiapkan dalam pot atau polybag yang berukuran sesuai dengan batang cabang induk.

3. Membuat Sayatan pada Batang Cabang Induk

Sayatan adalah luka yang dibuat pada batang cabang induk untuk memudahkan proses penyambungan dengan akar. Sayatan dapat dibuat dengan cara membelah batang cabang induk secara melintang sepanjang 3-5 cm di bagian tengahnya. Sayatan harus dibuat dengan hati-hati agar tidak merusak pembuluh kayu dan pembuluh tapis pada batang cabang induk.

4. Menyisipkan Akar pada Sayatan Batang Cabang Induk

Akar adalah bagian tanaman lain yang akan digunakan sebagai sumber nutrisi untuk batang cabang induk yang dicangkok. Akar dapat berasal dari tanaman mangga atau tanaman lain yang sesuai dengan karakteristik batang cabang induk. Akar harus dipilih yang sehat, kuat, dan berdiameter sama atau lebih kecil dari batang cabang induk. Akar harus disisipkan pada sayatan batang cabang induk dengan cara menyelaraskan pembuluh kayu dan pembuluh tapis antara keduanya.

5. Mengikat Sayatan Batang Cabang Induk dan Akar

Ikat adalah bahan yang digunakan untuk mengikat sayatan batang cabang induk dan akar agar tidak terpisah dan tetap rapat. Ikat dapat berupa karet gelang, plastik, atau kain yang tidak mudah basah. Ikat harus mengelilingi sayatan batang cabang induk dan akar secara merata dan kuat agar proses penyambungan dapat berjalan lancar.

6. Menutup Sayatan Batang Cabang Induk dan Akar dengan Lilin

Lilin adalah bahan yang digunakan untuk menutup sayatan batang cabang induk dan akar agar tidak terkena udara dan air yang dapat mengganggu proses penyambungan. Lilin dapat berupa lilin lebah, parafin, atau malam yang dilelehkan terlebih dahulu. Lilin harus dituangkan pada sayatan batang cabang induk dan akar secara merata dan tebal agar tidak ada celah yang terbuka.

7. Menanam Batang Cabang Induk dan Akar dalam Media Tanam

Tanam adalah proses memindahkan batang cabang induk yang sudah dicangkok ke dalam media tanam yang sudah disiapkan. Tanam harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak sayatan batang cabang induk dan akar. Tanam harus dilakukan sedalam 5-10 cm dan ditekan dengan lembut agar media tanam dapat menyangga batang cabang induk dan akar dengan baik.

8. Merawat Batang Cabang Induk dan Akar yang Sudah Ditanam

Rawat adalah proses memberikan perawatan yang baik kepada batang cabang induk dan akar yang sudah ditanam agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Rawat meliputi penyiraman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, dan pemangkasan. Rawat harus dilakukan secara rutin dan sesuai dengan kebutuhan batang cabang induk dan akar.

Penyiraman

Penyiraman adalah proses memberikan air kepada batang cabang induk dan akar yang sudah ditanam agar tidak kekurangan air. Penyiraman harus dilakukan secara teratur dan cukup, yaitu sekitar 2-3 kali seminggu atau sesuai dengan kelembaban media tanam. Penyiraman harus dilakukan dengan cara menyiramkan air secara merata pada media tanam dan menghindari sayatan batang cabang induk dan akar agar tidak basah.

Pemupukan

Pemupukan adalah proses memberikan pupuk kepada batang cabang induk dan akar yang sudah ditanam agar tidak kekurangan nutrisi. Pemupukan harus dilakukan secara berkala dan sesuai dengan dosis, yaitu sekitar 1-2 kali sebulan atau sesuai dengan pertumbuhan batang cabang induk dan akar. Pemupukan harus dilakukan dengan cara menaburkan pupuk secara merata pada media tanam dan menghindari sayatan batang cabang induk dan akar agar tidak terbakar.

Penyiangan

Penyiangan adalah proses membersihkan media tanam dari gulma atau tanaman liar yang dapat mengganggu pertumbuhan batang cabang induk dan akar. Penyiangan harus dilakukan secara rutin dan hati-hati, yaitu sekitar 1-2 kali seminggu atau sesuai dengan kondisi media tanam. Penyiangan harus dilakukan dengan cara mencabut gulma secara manual atau menggunakan alat yang tepat dan menghindari sayatan batang cabang induk dan akar agar tidak terluka.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit adalah proses mencegah dan mengatasi serangan hama dan penyakit yang dapat merusak batang cabang induk dan akar. Pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan secara preventif dan kuratif, yaitu sebelum dan sesudah serangan terjadi. Pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan dengan cara menggunakan metode yang aman dan ramah lingkungan, seperti menggunakan pestisida alami atau biologis, melakukan rotasi tanaman, atau melakukan isolasi tanaman.

Pemangkasan

Pemangkasan adalah proses memotong bagian-bagian tanaman yang tidak perlu atau mengganggu pertumbuhan batang cabang induk dan akar. Pemangkasan harus dilakukan secara selektif dan tepat waktu, yaitu sekitar 2-3 bulan setelah mencangkok atau sesuai dengan kondisi batang cabang induk dan akar. Pemangkasan harus dilakukan dengan cara memotong bagian-bagian tanaman seperti daun, ranting, bunga, atau buah yang berlebihan atau sakit dengan alat yang tajam dan bersih.